18 Nov 2016

Bergaul di Masyarakat Perlu Ilmu

  • Sahabat Anshor membiayai sahabat Muhajirin selama 2 th. Bahkan lebih mendahulukan sahabat muhajirin dibanding dirinya sendiri.
  • Rasulullah setelah mengimami shalat membalikkan badannya ke arah sahabat dan 'mengabsen' siapa yang tidak hadir shalat.
  • Tutupi kesalahan atau aib saudara kita selama orang tsb tidak bangga dengan dosanya. Tidak memamerkan dosanya. Keburukan kafir boleh dishare
  • Umat Nabi Muhammad saw mendapatkan ampunan dari dosa2nya kecuali dosa syirik. Tutupi aib saudara kita maka Allah akan menutup aibnya.
  • Jika kita membuka aib saudara kita maka Allah akan membuka kebobrokan diri kita. Tidak harus menunggu dibongkar di akhirat.
  • Dalam kehidupan bermasyarakat maka jangan jadikan diri kita sebagai beban di masyarakat. Jadikan diri kita sebagai problem solver.
  • Barang siapa yg berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan dirinya dalam menuju surga. Hidup di masyarakat kita perlu ilmu
  • Seluruh permasalahan yg dihadapi di masyarakat dapat diselesaikan dg ilmu. Pelajari ilmu pengetahuan juga cara berkomunikasi di masyarakat.
  • Tidaklah suatu kaum (minimal 3 orang) yg duduk2 berzikir, mendengarkan ayat, mendengarkan ilmu, melainkan akan merasa tentram.
  • Jika kita sedang galau, hati kusut dan runyek, maka berkumpullah untuk membaca al-Qur'an, berzikir. Malaikat akan hadir mengelilingi kita
  • Ada hak-hak sosial yg perlu kita tunaikan. Ketika ada saudara kita yg membutuhkan kita maka utamakan saudara kita dibanding amal zikir kita
  • Yang menjadi parameter bukanlah lamanya usia dalam jamaah dakwah. Yang menjadi parameter adalah prestasi dari amal-amalnya.
  • Ketika senyum maka ajak orang lain. Ketika menangis cukup diri kita saja. Perhatikan amal sosial dan amal pribadi kita. Optimalkan dakwah.
Disarikan dari Kajian Haditsul Khamis Bersama Ust. Abdul Mu'iz

Emas Mini

Entri Populer