Pakde Heri, saya memanggilnya. Pertama kali saya melihat beliau saat berjamaah shalat Zuhur di masjid dekat rumah kontrakan saya yang baru. Beliau memang rajin ke masjid, mungkin shalat 5 waktu istiqomah beliau lakukan dengan berjamaah.
Suatu hari, saya mendengar kabar bahwa beliau kecelakaan motor yang mengakibatkan kaki kanannya cidera dan perlu perawatan yang insentiv. otomatis, karena cidera yang beliau derita, menghalangi beliau untuk shalat berjamaah di masjid.
Sungguh saya sangat sedih, tentunya dan merasa rugi karena hingga saat ini saya belum juga sempat untuk menengoknya. Entah apa itu alasan sibuk, atau apalah yang membuat diri ini tak jua bersilaturahim dengan tetangga.
Tadi malam, saat saya ikut berjamaah shalat maghrib di masjid, Alhamdulillah saya sangat senang sekali, karena Pakde Heri sudah bisa kembali ke shalat berjamaah di masjid dengan menggunakan tongkat, dan beliau berada tepat disamping kiri saya.
Ba'da shalat, saya langsung menjabat erat tangan beliau. saya sangat bangga dengan keistiqamahan Pakde Heri untuk berjamaah di masjid.
Emas Mini
Entri Populer
-
Ketika membaca akun twitternya Sudjiwotedjo, yang isinya: Inilah bangsa munafik. Saban tahun gembar-gembor soal #Kartini ,tp museum Kartin...
-
Body painting dengan tato jelas berbeda. Body painting dibolehkan asal gambar yang dibuat bukan yang berbau maksiat. Sedangkan tato dilar...
-
Malu sebagai salah satu cabang iman. ketika hilang malunya berarti hilang pula bagian penting dari keimanannya. Malu itu fitrah bagi seti...
-
Be creative!: Dibalik bermewah-mewahan : "Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Ras...