Pada hari kedua, di saat Bapak tersebut menyimak materi training, tiba-tiba mengeluh sakit dan memisahkan diri dari peserta lainnya. Ia pun langsung duduk di lantai tepat di belakang peserta dan langsung saja terbaring sambil mengeluarkan suara dari kerongkongannya seperti suara orang yang mendengkur. Tim Medis yang ada pada training tersebut segera membawanya ke rumah sakit terdekat. Dalam perjalanan ke rumah sakit Bapak itu langsung meninggal dunia.
Begitu pula dengan Alamarhumah Ustadzah Yoyoh Yusroh. Beberapa hari sebelum meninggal, beliau menuliskan SMS berisikan kegelisahan dan muhasabah hatinya kepada seorang akhwat:
“ Ya robb, aku sedang memikirkan posisiku kelak diakhirat. Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita Khodijah al-Kubro yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafsah binti Umar yang di bela oleh Allah saat akan dicerai karena showwamah (rajin puasa-red) dan qowwamahnya (rajin tahajud-red) ? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500 an hadits, sedang aku....ehm 500 juga belum...atau dengan Ummu Sulaim yang shobiroh (penyabar) atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad... atau dengan siapa ya. Ya Allah, tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliah mereka...sehingga aku laik bertemu mereka bahkan bisa berbincang dgn mereka di taman firdausMu."
Selain itu, pada hari Ahad kemarin, 22 Mei 2011. Aku mendapat kesempatan menyaksikan video terakhir Ustadzah Yoyoh Yusroh. Dalam kata-katanya yang terakhir pada video tersebut beliau mengucapkan "selamat bertemu di surga". subhanallah...
Diolah dari Web Hatta Syamsuddin http://www.indonesiaoptimis.com
(Warnet Perpus, Maryu)
---Online Dapat Uang---
Lihat Panduannya disini