Fenomena Ramadhan saat ini, seperti semakin berkurang jamaah yang shalat tarawih di hari-hari terakhir Ramadhan, adalah salah satu cara untuk mengetahui kadar keimanan seseorang. Melihat berkurangnya jamaah tersebut pastinya diketahui oleh Iblis dan bala tentaranya. Setan jadi tahu kadar keimanan dan semangat seseorang.
Celakanya, ada setan dalam kalangan manusia yang menjadikan fenomena Ramadhan tersebut sebagai ukuran kelemahan umat Islam saat ini. Dan dari situlah ia akan beraksi untuk semakin melemahkan keimanan umat Islam.
Kita harus menjadi orang yang istiqomah dalam kebaikan dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada orang-orang yang selalu berbuat kebaikan. Getaran kebaikan dan keburukan itu ibarat garpu tala yang getarannya berada dalam satu frekuensi. Jika kita selalu bersama kebaikan maka kita akan termotivasi untuk melakukan kebaikan pula. Begitu pula dengan keburukan, jika kita tidak menghindarkan dari lingkungan yang buruk maka pasti kita akan melakukan keburukan.
Emas adalah pilihan tepat menyimpan nilai aset. tahun 1990-an diperlukan 300 gram emas untuk ongkos naik haji. Kini cuma 120 gr.— Maryulisman (@MaryuPustakawan) 15 Maret 2018
_________
Beli emas mini mulai Rp 90 ribuan, untuk dapatkan emas Antam. Mau?
Yuk nge-WA disini 087822726834 / 0817843060https://t.co/P45T29A7P0
Di akhir-akhir Ramadhan ini menghindarlah dari lingkungan yang tidak baik. Berupayalah untuk dapat i’tikaf. Disaat i’tikaf berarti kita berada di lingkungan orang-orang yang memiliki kebaikan.
DI Bulan Ramadhan ini, kitapun perlu memperbanyak sedekah. Lan tanalul birra hatta tunfiqu min ma tuhibbun. Kalian tidak akan sampai pada kebaikan sebelum mendermakan dari yang kalian cintai. (QS.Ali Imran:92). Usman ibn Affan radhiyallahu’anhum menginfakkan ⅓ harta, dan Umar ibn Khattab menginfakka ½ hartanya. Berikan semua yang terbaik, yang kita cintai yang kita punya.
Saat ini di dunia ini masih ada yang memiliki totalitas dalam berinfak. Mereka yang berinfak dengan yang terbaik maka akan Allah balas dengan cinta-Nya, Allah balas dengan sayang-Nya, Allah balas dengan ridho-Nya, bahkan dengan menampakkan wajah-Nya di surga kelak.
Rasulullah adalah orang yang paling dermawan. Kedermawanan Beliau seperti angin.
kenapa angin? karena angin ini bergerak dengan cepat, tentunya karena izin dan perintah Allah. Dermawannya Rasulullah dalam berbuat baik di bulan Ramadhan lebih cepat dari angin.
Jiwa-jiwa yang sudah baik maka ketika mengetahui sesuatu aktivitas yang memiliki banyak manfaatnya maka ia akan bersegera untuk melakukan. jadikan diri kita sebagai pusat getaran garpu tala yang menggetarkan kebaikan-kebaikan.
-Ringkasan Tadabbur Ust. Bactiar Nasir, 30/06/2015)
